Minggu, 11 Desember 2022

Best Practice Model STAR


 

BEST PRACTICE

 

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MATERI MEMAKNAI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN MENGGUNAN MODEL PBL DAN METODE BERVARIASI KELAS VIII SMPN SATU ATAP 3 KATINGAN HULU

 

 

 

 





 

 

 

 

 

 

 

 

 


DISUSUN OLEH :

 

NAMA           : AHMAD RAMLAN

NO.UKG       : 201900847976

PRODI         : PPKn

LPTK           : UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PPG DALAM JABATAN KATEGORI 2

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

TAHUN 2022



LK 3.1 Menyusun Best Practices

 

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

 

Lokasi

SMPN Satu Atap 3 Katingan Hulu

Lingkup Pendidikan

SMP

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran PPKn

Penulis

Ahmad Ramlan, S.Pd

Tanggal

 

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

 

Latar Belakang Masalah

Berdasarkan pengamatan dari praktek pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya tentang motivasi belajar siswa. Dari hasil pengamatan itu,dengan menggunakan beberapa indikator diantaranya yaitu perhatian siswa dalam pembelajaran, semangat siswa dalam pembelajaran dan partisipasi siswa dalam pembelajaran. Merujuk kepada indikator tersebut terdapat sebagian besar siswa yang memiliki motivasi belajar yang rendah. Terbukti disaat pembelajaran berlangsung siswa kurang menunjukan perhatian, semangat dan partisipasi dalam pembelajaran.

Berangkat dari permasalahan diatas maka, langkah yang perlu diambil yaitu dengan mengubah cara mengajar. Cara mengajar tersebut meliputi model, metode dan media yang digunakan. Dalam hal ini, penulis menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, Metode pembelajaran bervaraisi dan menggunakan media Power point dan video.

 

Pentingnya praktik ini dibagikan :

Motivasi merupakan hal yang sangat mendasar yang perlu dimiliki oleh siswa. Jika siswa tidak termotivasi dalam pembelajaran maka akan berpengaruh kepada hasil belajar. Oleh sebab itu maka praktik ini sangat penting untuk dibagikan sebagai referensi bagi guru lain dalam menghadapi masalah yang sama.

 

Peran dan tangggung jawab :

Dalam praktik pembelajaran ini seorang guru harus berperan sebagai pendidik profesional dengan tanggung jawab yaitu merencang perangkat pembelajaran yang ideal, melaksankan pembelajaran yang inovatif dengan menerapkan model, metode dan media yang tepat, melakukan penilaian, melakukan tindak lanjut hasil penilaian dengan memanfaatkan teknologi serta melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang dilakukan untuk perbaikan.

 

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

 

Yang menjadi tantangan dalam melaksankan praktik pembelajaran ini yaitu :

1.  Siswa belum terbiasa dengan praktik pembelajaran inovatif

Ketika menerapkan praktik pembelajaran ini beberapa siswa terlihat masih belum mampu menyesuaikan diri dengan perencanaan pembelajaran. Terbukti dengan disaat melakukan diskusi kelompok ada beberapa siswa yang terlihat kurang aktif.

 

2.  Terbatasnya pengalaman guru

Pengalaman guru yang masih terbatas dalam menerapkan praktik pembelajaran inovatif menjadi salah satu tantangan. Praktik pembelajaran inovatif hal yang baru bagi guru sehinga guru perlu melakukan penyesuai dengan model, media dan teknologi pembelajaran yang akan digunakan.

 

3.  Kondisi Kelas

Jumlah siswa yang banyak tidak diimbangi dengan luas ruang kelas yang memadai. Guru kesulitan dalam mengelola kelompok belajar. Pengaturan meja dan kursi ketika siswa kerja kelompok kurang tertata rapi.

 

4.  Pemilihan Media yang Sesuai dengan Materi

Media pembelajaran yang baik adalah media yang mampu menjadikan siswa lebih tertarik terhadap media tersebut. Untuk mencapai hal diatas perlu kreatifitas dari guru untuk merancang dan memilih media yang tepat sesuai dengan materi pembelajaran yang akan disajikan. Dalam hal pemilhan media yang menjadi tantangan adalah kurangnya referensi dan ketersediaan media yang terbatas.

5.  Terbatasnya buku penunjang

Ketersedian buku menjadi hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Buku yang terbatas akan menjadi tantangan dalam malaksanakan pembelajaran. Dalam hal ini guru harus menyediakan bahan-bahan yang diperlukan terkait materi yang diajarkan.

 

Yang terlibat dalam praktik pembelajaran ini yaitu :

1.  Kepala Sekolah

Sebelum melaksanakan praktik pembelajaran guru berkordinasi dengan kepala sekolah dalam rangka mempersiapkan alat pendukung pembelajaran. Seperti mepersiapkan LCD, listrik, dan ruang kelas.

2.  Rekan Sejawat

Dalam hal ini rekan sejawat cukup berperan penting dalam mensukseskan kegiatan. Selama proses pembelajaran berlangsung rekan sejawat menajadi observer yang mengamati seluruh aspek kegiatan yang dilakukan guru. Ketika menghadapi permasalahan dikelas, guru secara aktif berkonsultasi dengan rekan sejawat serta berbagi pengalaman.

3.  Siswa

Tidak bisa dipungkiri bahwa tanpa siswa maka kegiatan praktik pembelajaran tidak bisa dilakukan. Disini siswa berperan sangat penting dalam kegaitan. Hampir seluruh aspek kegiatan melibatkan siswa sebagai subjek.

 

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

 

Langkah yang dilakukan dalam menghadapi tantangan yaitu :

1.  Merancang Perangkat Pembelajaran Inovatif

Dalam hal ini guru sebelum melaksanakan pembelajaran harus menysun perencanaan yang termuat dalam RPP. Dalam RPP pembelajaran inovatif siswa akan dibiasakan dengan kegiatan yang mengarah kepada berfikir kristis dan kreatif. Sehingga siswa merasa tertantang mengikuti pembelajaran. Pembelajaran inovatif sebisa mungkin menuntun siswa mengembangkan potensinya, karena aktivitas yang dirancang berorientasi kepada siswa.

2.  Melaksanakan Pembelajaran Inovatif

Untuk meningkatkan kemampuan dalam pembelajaran inovatif, guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perangkat yang telah dirancang.

3.  Mengoptimalkan Pengelolaan  Kelas

Dalam mengelola kelas strategi yang dilakukan guru yaitu mempersiapkan peserta didik baik fisik maupun psikis agar siap mengikuti proses pembelajaran. Guru dapat melakukan pendekatan personal maupun kelompok dalam menciptakan hubungan yang harmonis antara pendidik dan peserta didik.

4.  Merancang Media Pembelajaran yang Interaktif

Penggunaan media pembelajaran sangat penting dalam mensukseskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Kehadiran media pembelajaran akan menjadi daya tarik bagi siswa untuk lebih fokus terhadap materi yang akan disampaikan. Memperhatikan manfaat dari media pembelajaran tersebut maka guru menggunakan media slide PPT, video dan gambar dengan harapan agar siswa lebih tertarik mengikuti pembelajaran PPKn.

5.  Memanfaatkan Teknologi dalam Pembelajaran

Dalam praktik pembelajaran yang dilakukan guru menggunakan teknologi Laptop dan LCD sebagai alat untuk memproyeksikan media yang telah dibuat. Kehadiran Laptop dan LCD dalam pembelajaran menjadi hal yang menarik, sebab siswa akan menjadi lebih senang mengikuti pembelajaran.

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

 

Dampak dari aksi yang dilakukan yaitu :

1.  Siswa menjadi lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran

Dari hasil evaluasi yang dilakukan dengan menggunakan indikator motivasi siswa menunjukan bahwa adanya peningkatan motivasi belajar sebelum dan sesudah melaksanakan aksi. Dari 22 siswa yang mengisi instrumen evaluasi rata-rata siswa mengatakan termotivasi mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model problem based learning.

2.  Bertambahnya penguasaan guru dalam pembelajaran inovatif

Sebelumnya guru menggunakan model pembelajaran yang berpusat kepada guru. Setelah melaksanakan aksi dengan menggunakan model PBL, guru merasa model yang digunakan cukup efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Terlihat dari adanya peningkatan aktivitas belajar siswa. Dalam penerapan pembelajaran menggunakan model PBL siswa akan lebih aktif untuk memecahkan masalah, mencari informasi serta memberikan solusi.

3.  Meningkatnya kemampuan guru dalam mengoperasikan teknologi.

4.  Meningkatnya Kemampuan Berfikir Kritis Siswa.

5.  Meningkatnya kejasama antara kepala sekolah, guru dan siswa.

Sebelum melakukan aksi, terlebih dahulu guru melakukan koordinasi dengan kepala sekolah, rekan sejawat dan siswa agar dalam pelaksanaan aksi berjalan dengan lancar.

 

Respon pihak lain terhadap strategi yang dilakukan :

1.  Kepala sekolah dan rekan sejawat merespon baik terhadap praktik pembelajaran yang sudah dilakukan. Selama kegiatan baik kepala sekolah maupun rekan sejawat mendukung penuh dan siap membantu untuk kelancaran pelaksanaan pembelajaran dikelas.

2.  Siswa menyambut baik terhadap praktik pembelajaran yang dilakukan guru. Dari hasil refleksi yang dilakukan rata-rata siswa merasa senang mengkuti proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar, video, slide PPT dan model pembelajaran PBL.

 

Yang menjadi Faktor Keberhasilan dalam strategi ini :

1.  Kemampuan dalam merancang perangkat pembelajaran inovatif.

2.  Kemampuan dalam melaksanakan pembelajaran inovatif.

3.  Kerjasama yang baik antara kepala sekolah, rekan sejawat serta siswa.

4.  Penggunaan media dan model pembelajaran yang tepat.

 

Pembelajaran dari Seluruh Proses yang dilakukan :

1.  Kegiatan pembelajaran tidak bisa berjalan dengan baik jika tidak direncanakan terlebih dahulu. Oleh sebab itu guru harus membuat perangkat pembelajaran sebagai rencana awal sebelum melaksanakan pembelajaran dikelas.

2.  Guru harus merubah cara mengajar dari yang berpusat pada guru menjadi berpusat kepada siswa. Dalam hal ini guru harus mampu merancang pembelajaran yang mampu meningkatkan aktivitas siswa.

3.  Guru harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman agar pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan tuntutan kompetensi di abad 21 yaitu berfikir kritis, kolaboratif, kreatif dan komunikatif.