BEST PRACTICE
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MATERI MEMAKNAI PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN MENGGUNAN MODEL PBL DAN METODE BERVARIASI KELAS VIII SMPN
SATU ATAP 3 KATINGAN HULU
DISUSUN OLEH :
NAMA :
AHMAD RAMLAN
NO.UKG : 201900847976
PRODI :
PPKn
LPTK :
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
PPG DALAM
JABATAN KATEGORI 2
UNIVERSITAS
PALANGKA RAYA
TAHUN
2022
LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan,
Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi
|
SMPN Satu Atap 3 Katingan Hulu |
Lingkup
Pendidikan |
SMP |
Tujuan
yang ingin dicapai |
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dalam
Pembelajaran PPKn |
Penulis
|
Ahmad Ramlan, S.Pd |
Tanggal
|
|
Situasi: Kondisi
yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk
dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini. |
Latar
Belakang Masalah Berdasarkan pengamatan dari praktek pembelajaran
yang telah dilakukan sebelumnya tentang motivasi belajar siswa. Dari hasil
pengamatan itu,dengan menggunakan beberapa indikator diantaranya yaitu
perhatian siswa dalam pembelajaran, semangat siswa dalam pembelajaran dan
partisipasi siswa dalam pembelajaran. Merujuk kepada indikator tersebut
terdapat sebagian besar siswa yang memiliki motivasi belajar yang rendah.
Terbukti disaat pembelajaran berlangsung siswa kurang menunjukan perhatian,
semangat dan partisipasi dalam pembelajaran. Berangkat dari permasalahan diatas maka, langkah
yang perlu diambil yaitu dengan mengubah cara mengajar. Cara mengajar
tersebut meliputi model, metode dan media yang digunakan. Dalam hal ini,
penulis menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, Metode
pembelajaran bervaraisi dan menggunakan media Power point dan video. Pentingnya
praktik ini dibagikan : Motivasi merupakan hal yang sangat mendasar yang perlu
dimiliki oleh siswa. Jika siswa tidak termotivasi dalam pembelajaran maka
akan berpengaruh kepada hasil belajar. Oleh sebab itu maka praktik ini sangat
penting untuk dibagikan sebagai referensi bagi guru lain dalam menghadapi
masalah yang sama. Peran
dan tangggung jawab : Dalam praktik pembelajaran ini seorang guru harus
berperan sebagai pendidik profesional dengan tanggung jawab yaitu merencang
perangkat pembelajaran yang ideal, melaksankan pembelajaran yang inovatif
dengan menerapkan model, metode dan media yang tepat, melakukan penilaian,
melakukan tindak lanjut hasil penilaian dengan memanfaatkan teknologi serta
melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang dilakukan untuk perbaikan. |
Tantangan : Apa
saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang
terlibat, |
Yang
menjadi tantangan dalam melaksankan praktik pembelajaran ini yaitu : 1. Siswa
belum terbiasa dengan praktik pembelajaran inovatif Ketika
menerapkan praktik pembelajaran ini beberapa siswa terlihat masih belum mampu
menyesuaikan diri dengan perencanaan pembelajaran. Terbukti dengan disaat
melakukan diskusi kelompok ada beberapa siswa yang terlihat kurang aktif. 2. Terbatasnya
pengalaman guru Pengalaman
guru yang masih terbatas dalam menerapkan praktik pembelajaran inovatif
menjadi salah satu tantangan. Praktik pembelajaran inovatif hal yang baru
bagi guru sehinga guru perlu melakukan penyesuai dengan model, media dan
teknologi pembelajaran yang akan digunakan. 3. Kondisi
Kelas Jumlah
siswa yang banyak tidak diimbangi dengan luas ruang kelas yang memadai. Guru
kesulitan dalam mengelola kelompok belajar. Pengaturan meja dan kursi ketika
siswa kerja kelompok kurang tertata rapi. 4. Pemilihan
Media yang Sesuai dengan Materi Media
pembelajaran yang baik adalah media yang mampu menjadikan siswa lebih
tertarik terhadap media tersebut. Untuk mencapai hal diatas perlu kreatifitas
dari guru untuk merancang dan memilih media yang tepat sesuai dengan materi
pembelajaran yang akan disajikan. Dalam hal pemilhan media yang menjadi
tantangan adalah kurangnya referensi dan ketersediaan media yang terbatas. 5. Terbatasnya
buku penunjang Ketersedian buku menjadi hal yang sangat penting
dalam proses pembelajaran. Buku yang terbatas akan menjadi tantangan dalam
malaksanakan pembelajaran. Dalam hal ini guru harus menyediakan bahan-bahan
yang diperlukan terkait materi yang diajarkan. Yang
terlibat dalam praktik pembelajaran ini yaitu : 1. Kepala
Sekolah Sebelum
melaksanakan praktik pembelajaran guru berkordinasi dengan kepala sekolah
dalam rangka mempersiapkan alat pendukung pembelajaran. Seperti mepersiapkan
LCD, listrik, dan ruang kelas. 2. Rekan
Sejawat Dalam
hal ini rekan sejawat cukup berperan penting dalam mensukseskan kegiatan.
Selama proses pembelajaran berlangsung rekan sejawat menajadi observer yang
mengamati seluruh aspek kegiatan yang dilakukan guru. Ketika menghadapi
permasalahan dikelas, guru secara aktif berkonsultasi dengan rekan sejawat
serta berbagi pengalaman. 3. Siswa Tidak
bisa dipungkiri bahwa tanpa siswa maka kegiatan praktik pembelajaran tidak
bisa dilakukan. Disini siswa berperan sangat penting dalam kegaitan. Hampir
seluruh aspek kegiatan melibatkan siswa sebagai subjek. |
Aksi : Langkah-langkah
apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang
digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber
daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini |
Langkah
yang dilakukan dalam menghadapi tantangan yaitu : 1. Merancang
Perangkat Pembelajaran Inovatif Dalam
hal ini guru sebelum melaksanakan pembelajaran harus menysun perencanaan yang
termuat dalam RPP. Dalam RPP pembelajaran inovatif siswa akan dibiasakan
dengan kegiatan yang mengarah kepada berfikir kristis dan kreatif. Sehingga
siswa merasa tertantang mengikuti pembelajaran. Pembelajaran inovatif sebisa
mungkin menuntun siswa mengembangkan potensinya, karena aktivitas yang dirancang
berorientasi kepada siswa. 2. Melaksanakan
Pembelajaran Inovatif Untuk meningkatkan kemampuan dalam pembelajaran
inovatif, guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perangkat yang telah
dirancang. 3. Mengoptimalkan
Pengelolaan Kelas Dalam
mengelola kelas strategi yang dilakukan guru yaitu mempersiapkan peserta
didik baik fisik maupun psikis agar siap mengikuti proses pembelajaran. Guru
dapat melakukan pendekatan personal maupun kelompok dalam menciptakan
hubungan yang harmonis antara pendidik dan peserta didik. 4. Merancang
Media Pembelajaran yang Interaktif Penggunaan media pembelajaran sangat penting dalam
mensukseskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Kehadiran media
pembelajaran akan menjadi daya tarik bagi siswa untuk lebih fokus terhadap
materi yang akan disampaikan. Memperhatikan manfaat dari media pembelajaran
tersebut maka guru menggunakan media slide PPT, video dan gambar dengan
harapan agar siswa lebih tertarik mengikuti pembelajaran PPKn. 5. Memanfaatkan
Teknologi dalam Pembelajaran Dalam praktik pembelajaran yang dilakukan guru
menggunakan teknologi Laptop dan LCD sebagai alat untuk memproyeksikan media
yang telah dibuat. Kehadiran Laptop dan LCD dalam pembelajaran menjadi hal
yang menarik, sebab siswa akan menjadi lebih senang mengikuti pembelajaran. |
Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana
dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya
efektif? Atau tidak efektif? Mengapa?
Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang
menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang
dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut |
Dampak
dari aksi yang dilakukan yaitu : 1. Siswa
menjadi lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran Dari
hasil evaluasi yang dilakukan dengan menggunakan indikator motivasi siswa menunjukan
bahwa adanya peningkatan motivasi belajar sebelum dan sesudah melaksanakan
aksi. Dari 22 siswa yang mengisi instrumen evaluasi rata-rata siswa
mengatakan termotivasi mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model
problem based learning. 2. Bertambahnya
penguasaan guru dalam pembelajaran inovatif Sebelumnya
guru menggunakan model pembelajaran yang berpusat kepada guru. Setelah
melaksanakan aksi dengan menggunakan model PBL, guru merasa model yang
digunakan cukup efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Terlihat
dari adanya peningkatan aktivitas belajar siswa. Dalam penerapan pembelajaran
menggunakan model PBL siswa akan lebih aktif untuk memecahkan masalah,
mencari informasi serta memberikan solusi. 3. Meningkatnya
kemampuan guru dalam mengoperasikan teknologi. 4. Meningkatnya
Kemampuan Berfikir Kritis Siswa. 5. Meningkatnya
kejasama antara kepala sekolah, guru dan siswa. Sebelum melakukan aksi, terlebih dahulu guru
melakukan koordinasi dengan kepala sekolah, rekan sejawat dan siswa agar dalam
pelaksanaan aksi berjalan dengan lancar. Respon
pihak lain terhadap strategi yang dilakukan : 1. Kepala
sekolah dan rekan sejawat merespon baik terhadap praktik pembelajaran yang
sudah dilakukan. Selama kegiatan baik kepala sekolah maupun rekan sejawat
mendukung penuh dan siap membantu untuk kelancaran pelaksanaan pembelajaran
dikelas. 2. Siswa
menyambut baik terhadap praktik pembelajaran yang dilakukan guru. Dari hasil
refleksi yang dilakukan rata-rata siswa merasa senang mengkuti proses
pembelajaran dengan menggunakan media gambar, video, slide PPT dan model
pembelajaran PBL. Yang
menjadi Faktor Keberhasilan dalam strategi ini : 1. Kemampuan
dalam merancang perangkat pembelajaran inovatif. 2. Kemampuan
dalam melaksanakan pembelajaran inovatif. 3. Kerjasama
yang baik antara kepala sekolah, rekan sejawat serta siswa. 4. Penggunaan
media dan model pembelajaran yang tepat. Pembelajaran
dari Seluruh Proses yang dilakukan : 1. Kegiatan
pembelajaran tidak bisa berjalan dengan baik jika tidak direncanakan terlebih
dahulu. Oleh sebab itu guru harus membuat perangkat pembelajaran sebagai
rencana awal sebelum melaksanakan pembelajaran dikelas. 2. Guru
harus merubah cara mengajar dari yang berpusat pada guru menjadi berpusat
kepada siswa. Dalam hal ini guru harus mampu merancang pembelajaran yang
mampu meningkatkan aktivitas siswa. 3. Guru
harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman agar pembelajaran
yang dilakukan sesuai dengan tuntutan kompetensi di abad 21 yaitu berfikir
kritis, kolaboratif, kreatif dan komunikatif. |